Senin, 27 November 2017

Pengertian Jaringan MAN (Metropolitan Area Network) serta Kelebihan dan Kekurangannya

Pengertian Jaringan MAN (Metropolitan Area Network) serta Kelebihan dan Kekurangannya - Metropolitan Area Network (jaringan MAN) adalah jaringan di kota dengan transfer data berkecepatan tinggi yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, kantor, pemerintahan, dan lain sebagainya.

Berikut adalah karakteristik jaringan MAN yaitu:
1. Meliputi area antara rentang 5 dan 50 km. Banyak jaringan MAN mencakup area perkotaan.

2. jaringan MAN (seperti WAN) umumnya tidak dimiliki oleh organisasi. jaringan MAN, komunikasi dan peralatan tautannya, umumnya dimiliki oleh konsorsium pengguna atau oleh penyedia layanan jaringan yang menjual layanan kepada pengguna.


3. jaringan MAN sering bertindak sebagai jaringan kecepatan tinggi untuk memungkinkan pembagian sumber daya regional. Hal ini juga sering digunakan untuk menyediakan koneksi bersama untuk jaringan lain dengan menggunakan link ke WAN.

4. jaringan MAN lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama seperti LAN.

Baca juga: 

5. Hanya memiliki satu atau dua kabel dan tidak ada elemen switching, yang berfungsi untuk mengelola paket melalui beberapa keluaran kabel.

Pengertian Jaringan MAN (Metropolitan Area Network) serta Kelebihan dan Kekurangannya
Pengertian Jaringan MAN (Metropolitan Area Network) serta Kelebihan dan Kekurangannya


Adanya elemen switching membuat disain menjadi lebih sederhana jaringan MAN sendiri didefinisikan sebagai jaringan yang meliputi kota.

Awalnya, rangkaian jaringan MAN terhubung menggunakan kabel LAN untuk menghubungkan satu kantor ke cabang lain yang beberapa KM terpisah, dengan WIMAX menghadirkan pengguna layanan internet yang semakin tertarik dengan Wireless skala jaringan MAN.

Peralatan pra-Wimax (IEEE 802.16) adalah perangkat yang dirancang khusus untuk jaringan MAN yang memiliki skala nirkabel, contoh peralatan ini adalah AN-30 AN-30 Redline, Alvarion Link Blaster.

Wireless jaringan MAN dapat memutar pada beberapa frekuensi 900 MHz, 1,5 GHz, 2 GHz, 2,5 GHz, 3,3 GHz, 5,8 GHz. Dan saat ini di Indonesia yang mengizinkan pemerintah untuk digunakan oleh masyarakat umum adalah frekuensi 2.4GHz yang kemudian terbagi menjadi beberapa saluran.

Pada kesempatan ini kita asumsikan kita menggunakan IEEE 802.11b untuk merancang jaringan nirkabel dengan jaringan MAN (Metropolitan Area Network) dengan menggunakan frekuensi 2.4GHz.

Daftar kanal Frekuensi yang bisa digunakan pada frekuensi 2.4GHz

Saluran Frekuensi Saluran Frekuensi
1 2.412 GHz 8 2.447 GHz
2 2,417 GHz 9 2,452 GHz
3 2.422 GHz 10 2.457 GHz
4 2,427 GHz 11 2,462 GHz
5 2.432 GHz 12 2.467 GHz
2.437 GHz 13 2.472 GHz
7,442 GHz 14 2,477 GHz

Setiap negara memiliki aturan yang berbeda dalam penggunaan saluran di atas, misalnya untuk beberapa daerah di Amerika Serikat, hanya bisa menggunakan Saluran 1 untuk menyalurkan 11, dieropa menggunkan saluran 1 sampai 13, sedangkan Jepang sendiri memiliki tingkat teknologi tinggi saja. bermain di saluran 14.

Untuk WiFi berlabel 802.11b menggunakan Direct Sequence Spread Spectrum Modulation (DSSS), spektrum lebar 22MHz untuk setiap stasiun yang memancar akan muncul.

Dapat dilihat pada satu saluran akan diperlebar turun 11MHz dan akan melebar 11MHz ke atas sampai spektrum total diambil 22MHz, pastinya akan mengambil dua saluran di atas dan 2 kanal di bawah sehingga kanal tersebut digunakan sebanyak 5 kanal.

Jadi jika Anda ingin membangun jaringan ini, Anda dapat membebaskan / tidak menggunakan 2 saluran di bawah dan 2 saluran di atas dari saluran yang Anda gunakan agar bebas dari inteference.


Set Saluran Non-Tumpang Tindih

Channel yang tidak tumpang tindih adalah seperangkat saluran yang diprediksi akan mengatur pemisah frekuensi / frekuensi dan dapat digunakan bersamaan dalam waktu bersamaan tanpa saluran interfrensi, non-tumpang tindih yang bekerja pada link RF.

Penggunaan 4 Saluran ini memang bisa menjangkau area yang lebih luas namun akan ada sedikit gangguan pada setiap saluran, bisa Anda lihat di skematik di atas, terlihat potongan garis pada setiap diagram saluran yang mengindikasikan adanya gangguan,

Gambar di atas menjelaskan kemampuan Transmit / Transmit dan kemampuan Menerima / Nirkabel Receiver dengan Keterbatasan Tenaga Terangsang Isotropik yang Efektif (EIRP) Hanya 30-36 jadi kita hanya memiliki jangkauan terbatas.

Secara hukum sinyal antena yang dipancarkan adalah 36dBmW, jadi bila Anda menggunakan antena 24dBi Anda hanya menggunakan daya sekitar 15dBm / sekitar 30 mW saja.

Secara umum, peralatan WLAN yang ada di pasaran memiliki daya pancar antara 15-20 dBm (30-100mW), Dengan hasil daya terbatas ini dalam kisaran jangkauan yang terbatas.

Poin di atas menggambarkan jangkauan transmisi radio untuk jenis antena tertentu. Desain ini akan dijadikan acuan untuk pemodelan jaringan Wireless Metropolitan Area Network. Tiori Access Point dengan antena Omnidirectoral akan mencakup beberapa daerah dengan cakupan sekitar 4 sampai 5 km.

Padahal, tidak semua daerah pada titik di enam titik di atas bisa menerima jangkauan wireless, hal ini karena bentuk radiasi dari antena oval, sehingga pada keenam akan ada area kosong atau sering disebut Blank spot.

Selain itu, faktor lain yang memungkinkan untuk menghambat emisi sinyal ini adalah tekstur kisarannya. Jika daerahnya berbukit atau jumlah bangunannya tinggi maka balok akan terhambat.

Warna oranye pada gambar di atas adalah coverage area wireless

Desain Jaringan Area Meteropolitan (jaringan MAN) Berdasarkan Tiga Saluran Non-Tumpang Tindih

Pada Bagian kita menggunakan model rentang heksagonal yang melibatkan 3 kanal berbeda yaitu kanal 1 (2412MHz), kanal 6 (2437MHz) dan kanal 11 (2462MHz).

Karena hanya menggunakan 3 kanal maka logika sederhana untuk menghindari gangguan adalah dengan pengaturan saluran yang berbeda pada setiap sel yang berdekatan, logika ini dituangkan pada struktur gambar di atas dimana masing-masing kanal berbeda diberi warna dan tidak berbeda kanal.

Dengan pengaturan saluran di atas diharapkan bisa menjangkau area / kota seluas 35x35 km tanpa ada gangguan. Mari kita asumsikan bahwa jika satu sell bisa menampung 10-30 nodestation / cafe maka bisa dibayangkan wireless minimum ini bisa menutupi setidaknya 70 nodestation / wanet.

Jalur Akses Sektoral
Teknik Selanjutnya kita menggunakan jalur Akses Sektoral, dengan tiga jenis saluran berbeda yang tentunya dengan menggunakan titik akses yang berbeda.

Dalam hal ini, 3 jenis Access point ditempatkan pada satu Tower dengan perkiraan cakupan 120 derajat pada masing-masing jalur akses. Diperkirakan jika tidak ada kendala yang berarti akses pint bisa mencapai 6 sampai 8 km pada setiap titik akses.

Bisa dilihat di atas, sebuah menara yang ditaruh tapat terpojok salah satu jualnya, hal ini dimaksudkan untuk menghemat penggunaan menara.

Kerapatan jaringan bergantung pada trafik lalu lintas di jaringan, inilah sebabnya mengapa total WiFi setiap sell menjadi terbatas yaitu pada kisaran 10-30 nodestation. Ingatlah bahwa jumlah total komputer yang terhubung lebih besar daripada jaringan WiFi di jaringan.

Penampilan di atas wireless feed menggunakan prinsip sektoral, Serupa dengan pengaturan omnidirectional, frame ini juga menggunakan 3 kanal yang berbeda, dapat dilihat dengan perbedaan warna pada susunan sel, jarak warna (dalam hal ini frekuensi) berjauhan, sehingga gangguan tidak akan terjadi.

Kisaran daerah dalam pengaturan ini hampir sama dengan omnidirectional yaitu 35x35 sq km, namun tidak sama dengan jumlah node yang bisa dicapai dalam pengaturan ini, pengaturan ini bisa mencakup 9 sell dengan 9x30 node atau 270 node.

Desain Metropolitan Area Network (jaringan MAN) dengan 4 Saluran Non Tumpang Tindih
Menggunakan 4 saluran berbeda adalah karakteristik susunan sel ini, urutan Jual tidak menggunakan bentuk cakupan enam sisi seperti yang telah dibahas sebelumnya, namun telah menggunakan persegi panjang. Karena bentuknya persegi panjang maka masing-masing antena tidak menutupi 120 derejat lagi, tapi 90 derajat saja.

Serupa dengan pemberian sektoral, menara ditempatkan pada sudut dalam penjualan, namun tentu saja dalam pengaturan ini tidak digunakan sebagai area cakupan keenam karena menggunakan 4 saluran dalam satu menara.

Saluran yang digunakan dalam pengaturan ini adalah kanal 2412 MHz, kanal 2432 MHz, kanal 2452 MHz, dan kanal 2472MHz. Karena menggunakan 4 kanal yang berbeda tapi masih dalam 2412 MHz sampai 2477MHz maka pada pengaturan ini akan sedikit gangguan.

Jarak jangkauannya sama dengan jarak jangkauan pada susunan sebelumnya yaitu 6 sampai 8 km, namun dengan konfigurasi yang berbeda juga.

Anda dapat melihat, jika diatur seperti di atas, jangkauan jangkauan yang dapat dicapai akan lebih besar dari sebelumnya, hanya dengan 3 menara (masing-masing menara memasang 4 saluran berbeda) yang mampu mencakup penjualan 3x4 atau dua belas.

Melihat hal ini tentunya jumlah node juga akan meningkat, jumlah komputer yang bisa dilayani juga akan meningkat namun tidak menambah jumlah menara, tentunya dengan penambahan kanal frekuensi menjadi 4 jenis saluran yang berbeda.

Memasukkan Point to Point Connection (P2P)
Dengan biasanya menggunakan banyak menara, kita memerlukan koneksi antara masing-masing menara, sebuah koneksi yang dikenal sebagai POINT to POINT.

Salah satu syarat koneksi point to point adalah koneksi harus bekerja pada frekuensi dan kerja yang sama di suatu wilayah. Koneksi Point-to-Point biasanya menggunakan antena Omni dan sektoral (jadi gabungan),

Saluran yang digunakan pada:
1. Tiga saluran yang tidak tumpang tindih
1. Saluran 3 berada pada frekuensi 2422MHz
2. Saluran 8 berada pada frekuensi 2447MHz
3. Empat saluran yang tidak tumpang tindih
1. Saluran 3 berada pada frekuensi 2422MHz
2. Saluran 7 berada pada frekuensi 2442MHz
3. Saluran 11 berada pada frekuensi 2462MHz


Manfaat Jaringan MAN:

1. Server kantor pusat dapat berfungsi sebagai pusat data kantor cabang.
2. Transaksi Real-Time (data pada server pusat diperbarui di tempat, misalnya Bank ATM untuk wilayah nasional)
3. Komunikasi antar kantor bisa menggunakan e-mail, ngobrol
4. dan Video Conference (ViCon).

Kekurangan Jaringan MAN
1. Biaya operasional yang mahal.
2. Pemasangan infrastruktur tidak mudah.
3. Complicated jika ada trouble network (network trouble shoot)

Kesimpulan
jaringan MAN adalah jaringan yang meliputi kota. Awalnya, rangkaian jaringan MAN terhubung menggunakan kabel LAN untuk menghubungkan satu kantor ke cabang lain yang beberapa KM terpisah, dengan WIMAX menghadirkan pengguna layanan internet yang semakin tertarik dengan Wireless skala jaringan MAN. Peralatan pra-Wimax (IEEE 802.16) adalah perangkat yang dirancang khusus untuk jaringan MAN yang memiliki skala nirkabel.


Related : Pengertian Jaringan MAN (Metropolitan Area Network) serta Kelebihan dan Kekurangannya

0 komentar:

Posting Komentar